Zahrah Nurfadhilah's Blog

Detik-detik jam, tengah malam sudah. Sejak tadi, bersusah payah kubangun semangatku… namun selalu dan selalu saja kembali runtuh.

Hati bertanya, apa yang sebenarnya terjadi?

Namun pertanyaan itu, semakin menambah kegalauan hati.

Ya Rabb!

Apa ini? Apa gersang yang kini tengah kurasakan?

Yang membuatku tak tentu arah, yang membuat malam2ku hanya di isi dengan renungan2 panjang.

Ya, renungan panjang… namun tak pernah ada ujungnya.

Merasa ada yang hilang…

Tapi apa? Aku terbisu.

Ingin rasanya aku berlama2 dalam sujud padaMu. Tersedu sedan, menumpahkan semua isi hatiku. Biarlah ikut pula terbasahi hati yang kini gersang.

Aku rindu… ya, aku rindu…

diriMu-kah yang hilang dari hati ini?

Hatiku bertanya dengan takut.

Bibirku semakin kelu tuk menjawab.

Ya Rabbi… ampun aku.

Yang sering lalai dengan perintahMu.

Yang sering mentuhankan hal2 lain disaat Kau memanggilku dengan merdunya.

Yang selalu khilaf, untuk mengingatMu di tiap detik hidupku.

Ampun aku…

Izinkan aku kembali dalam pelukan hangatMu..

Silahkan aku kembali bernaung dalam bahteraMu..

Hujani aku, dengan air cintaMu..

Agar aku yang kini merasa hampa…

Kembali merasa penuh.

Ya, aku rindu padaMu….

(regina spektor)

It started out as a feeling
Which then grew into hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word
And then that word grew louder and louder
Till it was a battle cry
I’ll come back when you call me
No need to say goodbye

Just because everything’s changing
Doesn’t mean it’s never been this way before
All you can do is try to know who your friends are
As you head off to war
Pick a star on the dark horizon and follow the light
You’ll come back when it’s over
No need to say goodbye
You’ll come back when it’s over
No need to say goodbye

Now we’re back to the beginning
It’s just a feeling and no one knows yet
But just because they can’t feel it, too
Doesn’t means that you have to forget
Let your memories grow stronger and stronger
Till they’re before your eyes
You’ll come back when they call you
No need to say goodbye
You’ll come back when they call you
No need to say goodbye

*lagu ini bikin hati adem.. 🙂

Hari ini, pertemuan ini.

Hufft… jelas kurasa getar-getar itu. Membuatku sesaat tak bernapas, mencoba kembali menetralkan diri.

Rasa yang tercampur aduk. Sedih, gelisah, takut, senang… walau mungkin segala rasa itu tak tergambar dalam wajahku.

Aku raba lagi hatiku, ada yang memberontak! Mengatakan “tidak!” untuk hal ini. Namun separuh hatiku membujuk lembut… “ini yang terakhir kalinya. Yaa… ini yang terakhir.”

Dan saat itu usai. Aku termenung dalam hati. Memang, aku senang… tapi tak bisa kubohongi nuraniku.

Bahwa ada resah yang menggelayut dalam hatiku.

Membuatku menghela nafas panjang… dan mataku menatap pilu.

Aku mencoba tuk tersenyum, menghapus gurat-gurat resah itu. Namun tak berhasil.

Ya, aku tahu… ini memang salah.

Getar ini, resah ini… membaur, mengisi penuh relung hatiku.

Kenapa harus ada getaran itu? Kenapa harus ada resah?? Tanpa sadar aku bertanya. Namun tak menemukan jawabnya.

Hatiku mencair melihat senyum itu. Namun mataku tak berani menatapnya lama.

Dan resah itu, terlalu jelas aku rasa.

Ya Rabb…

Mohon ampun aku. Aku yang telah mengotori hati. Aku yang telah membuatMu cemburu.

Kembalikan aku!

Aku mohon… kembalikan aku dalam dekapan cintaMu, cinta yang sebenarnya.

Agar resah ini sirna, agar getar ini hangat.

Bukan cinta yang aku sesali.

Tapi caraku mencintai yang aku sesali.

Seseorang disana, maafkan aku…


Andai matahari di tangan kananku
takkan mampu mengubah yakinku
terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku
takkan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun, aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
cintaku hanyalah untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu

Seorang yang shaleh pernah berkata : “Istighfar kita ini masih memerlukan istighfar”. Maksudnya, apabila seseorang mengucapkan istighfar, namun dia tidak meninggalkan maksiat yang diperbuatnya, maka istighfarnya itu masih butuh istighfar.

Sering kita temui, orang berisitghfar hanya dengan lisan mereka saja. Tidak disertai dengan kesungguhan hatinya. Mereka mengucapkan lafadz “Astaghfirullah” namun ucapan tersebut tidak mempengaruhi akhlaknya. Masih dan tetap saja melakukan maksiat tersebut. Dan sadarilah, bahkan terkadang kitapun termasuk kedalamnya…

*Astaghfirullah… >_<

Memang tak ada manusia yang tak pernah khilaf. Tidak ada manusia yang catatan amalnya benar2 bersih dari perbuatan dosa. Hal itu terjadi karena terkadang manusia kalah melawan musuh2nya. Ada banyak hal di dunia ini yang menjadi musuh sebenarnya bagi manusia. Diantaranya adalah nafsunya yang mendorongnya untuk melakukan maksiat dan menjauh dari jalan Allah. Musuhnya yang lain adalah setan, musuh yang tak akan pernah bisa membiarkan manusia melakukan amalan2 ibadah. Musuh yang akan selalu menggoda manusia sampai ajal dunia menjelang. Selain itu, musuh manusia pun bisa berupa keinginan2 yang menjauhkan diri dari jalan Allah. Dan masih ada dunia dan isinya yang seringkali menjerumuskan manusia dalam kebinasaan. Dan masih banyak lagi, yang kesemua itu harus kita perangi.

Dalam hadist, Rasulullah saw. Bersabda :

“Setiap manusia pasti banyak berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat.”

Pada hakikatnya, istighfar itu merupakan salah satu nikmat yang besar yang Allah berikan kepada orang2 beriman. Karena hanya dengan mengucapkan istighfar, dan disertai hati yang bersungguh2, dosa2 yang kita lakukan akan terhapus. Orang2 beriman mendapatkan keistimewaan dengan istighfar ini, karena hanya orang beriman sajalah yang boleh mengucapkannya. Namun seiring dengan pertambahan usia bumi, makna istighfar kini hanya menjadi ucapan di lisan belaka.

Fudhoil bin ‘Iyadh berkata, “Istighfar yang tidak disertai dengan berhenti dari dosa, adalah taubatnya para pembohong.”

Untuk itulah, kita yang dianugrahkan Allah menjadi orang2 yang beriman kepadaNya, harus benar2 mengistighfarkan diri dengan istighfarnya orang2 yang beriman. Bukan sekedar di lisan, namun juga hati kita. Dimana disaat beristighfar, kita mengucapkannya dengan niat betul2 untuk bertaubat. Sehingga kita benar2 mendapatkan ampunan dariNya.

Ada banyak waktu yang dianjurkan untuk kita beristighfar. Diantaranya adalah :

  • Setelah melaksanakan ibadah.

    Saat shalat, terkadang kita melakukan kesalahan yang dapat mengurangi kesempurnaannya. Untuk itulah kita beristighfar. Nabi Muhammad saw, sesudah salam dari shalat wajib, biasanya beristighfar tiga kali.

    • Di waktu sahur.

    Allah berfirman : “(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Qs. Ali ‘imran :17)

    • Ketika menutup majelis.

      Dalam bermajelis, tidak jarang kita melakukan kesalahan. Baik itu pada diri sendiri maupun terhadap orang lain. Karena itulah, ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk beristighfar. Karena Allah maha mengetahui apa yang kita lakukan dalam majelis, namun kita tak menyadarinya.

      • Istighfar untuk orang2 yang meninggal.

      Nabi Muhammad saw, apabila selesai menguburkan mayat, beliau bersabda :

      “Beristighfarlah kalian untuk saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan untuknya, sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.”

      Saat ditanyai dalam kubur, seorang mayit sangat membutuhkan istighfar dari saudara2nya untuk meringankan bebannya dan agar mendapatkan ampunan dari Allah.

      Ada empat hukum yang berkaitan dengan istighfar, yaitu :

      • Mundub/sunnah. Dimana istighafr ini dilakukan bukan hanya apabila melakukan maksiat. Tapi bisa disetiap saat. Bisa dilakukan untuk diri sendiri, orangtua, saudara, anak atau istri. Seperti firman Allah dalam surat al-muzzammil ayat 20 : “…dan mohon ampunlah kepada Allah. Sungguh Allah Maha pengampun dan Maha penyayang.”

        • Wajib. Istighfar menjadi wajib hukumnya bagi orang2 mukmin yang telah melakukan dosa. Dosa sekecil apapun, akan dicatat oleh malaikat dalam catatan amal kita. Karena itu, kita diwajibkan untuk bersegera beristighfar setelah melakukan dosa. Agar kita mendapat ampunanNya, dan dosa dalam catatan amal kita dihapuskan.

          • Makruh. Seperti beristighfar dibelakang jenazah. Hal ini dimakruhkan karena rasulullah tidak pernah melakukan ini. Yang dianjurkan adalah beristighfar untuk jenazah saat menshalatkannya dan memakamkannya.

            • Haram, apabila seorang mu’min beristighfar untuk orang yang kafir. Seperti Rasulullah yang diharamkan untuk memohonkan ampunan bagi paman beliau. Seperti yang difirmankan Allah :

              “Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang2 fasik.” (Qs. Al-Munafiqun : 6)

              Buah dari istighfar…

              Allah menjanjikan buah yang manis dari istighfar yang kita tanam. Ada banyak bentuk dan macamnya manfaat istighfar yang dapat kita rasakan dalam keseharian. Diantaranya yaitu :

              • Allah mengampuni dosa2 orang yang memohon ampun kepadanya. Hal ini tercantum dalam firmannya:

              “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatn dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Penganmpun lagi Maha Penyayang.” (An-nisa’ : 110)

              • Salah satu faktor pembawa rezeki. Rasulullah saw. Pernah bersabda dalam hadistnya :

              Brangsiapa yang banyak beristighfar, niscaya Allah memberikan kelapangan baginya dari setiap kecemasan, jalan keluar dari setiap kesempitan, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

              Di dalam hadist ini Rasulullah mengatakan bahwa salah satu buah dari istighfar itu adalah rezeki dari Allah. Rezeki yang arahnya tidak pernah disangka-sangka dan tidak pernah terpikirkan dalam pikiran manusia. Untuk itu, ketika kita ingin mendapat kelapangan rezeki dan berkahnya, perbanyaklah istighfar. Tentu saja, istighfar yang sebenar-benarnya isitighfar.

              • Jalan menuju ke surga.

              Dengan di ampuninya dosa2, maka pintu menuju surga akan terbuka. Kita akan diperbolehkan untuk memasuki surgaNya dengan beristighfar. Asalkan seumur hidup kita tetap menjadi orang yang beriman.

              • Sarana memperoleh kesehatan dan kekuatan.

              “Dan (dia berkata), ‘Hai kaumku, mohonkanlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya. Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Al-Hud : 52)

              • Sarana memperoleh kebersihan hati.

              Satu dosa akan menorehkan satu noda di dalam hati kita. Karena tiu, dengan beristighfar, noda2 tersebut akan terhapus dan hati kita kembali bersih.

              • Mencegah terjadinya adzab.

              Seperti yang dikatakan oleh Hasan Basri, “Wahai manusia, meninggalkan dosa itu lebih mudah bagimu daripada bertaubat.” Istighfar merupakan sarana bagi kita untuk mencegah adzabNya. Seperti yang di firmankan oleh Allah :

              “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah(pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Al-Anfal : 33)

              • Meningkatkan derajat setelah mati.

              Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda…

              “Sungguh Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Maka, kelak ia akan bertanya. ‘Ya Rabbi, mengapa saya meraih derajat seperti ini?’ Allah menjawab, ‘Karena istighfar yang dipanjatkan anakmu untukmu!” (diriwayatkan oleh Abu Hurairoh).

              Karena itulah, kita sebagai seorang anak harus memperbanyak doa untuk orangtua kita. Agar beliau mendapatkan tingkat derajat yang lebih tinggi di sisi Allah, dan mendapatkan kelapangan. Sehingga, seperti itu pula lah anak kita kelak.

              Dan masih banyak lagi buah yang bisa kita petik dari istighfar. Yang masing-masing orang akan berbeda buahnya.

              Wahai saudara-saudariku… mari kita bersama memperbaiki istighfar kita. Agar istighfar itu bukan hanya menjadi pembasah lidah. Tetapi juga sebagai cahaya kita di surga kelak… amiin…  🙂

              Haaah… capeknya… -_-“

              Hari ini acara full ampe sore. Pagi2 bgt dah harus tiba dskul ngurusin anak2 fa(Forum Annisa’) yang mo tampil asmaul husna. Peringatan Isra’ dan mi’raj gitu. Alhamdulillah… acaranya berjalan lancar. Walau rada2 kacau, karena disuruh tampilnya jga ngedadak, jadi ga sempet latihan sama sekali. Paling pas pagi2 sebelum tampil aja, nyamain suara. Reza(sang ketua rohis) ama mail(si ketua bri) juga sibuk hilir mudik ngurusin penampilan juz ‘amma.

              Ba’da zuhur,,

              Kk2 alumni rohis ngundang acara sharing2 gitu. Waa… banyak kk2 alumni yang datang, dari jauh2 pula, cma buat ngasih kita(rohis sekarang) support. Yah, emang rohis angkatanku ni lagi banyak trouble. Dari intern msg2 pengurus, ato dari luar… terkadang semangat dakwah itu luntur…

              Gawaaat! >_<

              Syukurlah, walau pertemuan cuma setengah hari dengan kk2 alumni, tapi cukup untuk men-charge ulang semangat dakwah kami. Kk2 alumni yang pada perhatian semua… baik itu akhwat ato ikhwannya… bikin kami(tepatnya aku) terharuu… hiks.

              Yah, emang akhir2 ini aku lagi oleng. Futur gitu. Jadi pas banget acara sharing2 ni ama kebutuhanku. Aku jadi ngerasa full lagi, semangat lagi! On fire! Yeah! 😀

              Dan yang paling2 menyentuh itu pas muhasabahan. Acara penutup. Yang akhwatnya pada nangis semua. Yang ikhwannya… hm… ntahlah. Hehe

              Kayaknya ga ada. Aku inget2 dah berapa banyak dosaku ama temen2 rohis. Sering marah2 ga jelas lah ama ketua, nuntut ini itu, kadang juga kheki2an ama anak2 bri. Weess… yah, warna warni dalam organisasi. 🙂

              Di akhir,,

              Kami maaf2an ama semuanya. Hwaaa… kerasa bgt indahnya ukhuwah itu. Aku juga minta maaf ama temen2 fa, ketua, ama ank2 bri… jadi saling ngaku salah gitu. Kami juga bertekad untuk menjadi semakin baik di rohis ini, sesuai ama harapan kk2 alumni. Walau bentar lagi mo ganti kepengurusan. *hmmhh… msh bingung nentuin penerus. Hehe.

              Ada pesan yang bener2 terpatri di hatiku. Pesan dari kakak2…

              Kalau dalam berdakwah itu, kita harus berbaur, tapi jangan melebur. Kita harus mewarnai, bukan terwarnai. Dan yang palng pnting, JANGAN MERASA SUCI karna jadi anak rohis. Harus ngelurusin lagi niat dakwahnya..

              Syukran kakak2 n abang2 semuanya… 🙂

              Kami jadi lebih semangat lagi.

              Syukran juga buat temen2 seperjuangan.. pahit manisnya dakwah kita lalui bersama. Susah senengnya kita rasain bersama. Moga2 ukhuwah kita bisa kekal…

              Ahh… ROHIS-ku tersayang…

              Love you all, cause Allah… ^_^

              my page

              kategori

              calendaa..

              Mei 2024
              M S S R K J S
               1234
              567891011
              12131415161718
              19202122232425
              262728293031